Adalah pertanyaan yang tidak mudah dijawab, bagaimanakah penganut religius, kaum agamawan, harus mengartikan dunia sekular? Lebih dari itu, bagaimana mereka harus hidup dan mengungkapkan imannya di tengah perkembangan dunia sekular, di mana Tuhan seolah-olah hilang dari peredaran kepercayaan? Meskipun banyak pertimbangan kaum sekuler yang baik dan rasional, serta bermotifkan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan, namun mereka tidak lagi percaya kepada Tuhan sebagai dasar hidup bermasyarakat.