Hidup di tengah-tengah umat beragama lain dapat membuat seorang kristen yang belum terbiasa menjadi salah tingkah. Mereka mempunyai tetangga yang baik, yang siap untuk membantu dengan sepenuh hati, tanpa pamrih dan tanpa pikiran macam-macam. Suka duka mencari nafkah telah mempersatukan hidup mereka. Oleh karena itu Gereja menasihati putera dan puterinya untuk mengakui, menjaga dan memajukan khasanah rohani dan moral maupun nilai-nilai sosio-budaya yang terdapat pada mereka.
Hal itu hendaknya dilakukan dengan bijaksana dan penuh cinta, melalui dialog dan kerja sama dengan para penganut agama lain dengan memberikan kesaksian iman dan hidup secara kristen. (Konstitusi “Nostra Aetate” dari Konsili Vatikan II, no. 2).