Memasuki abad 21, dunia ditandai oleh migrasi besar-besaran. Berjuta orang pergi meninggalkan kampung halaman. Ada yang dengan alasan politik, ekonomi, olahraga, agama, pendidikan, kesenian, hukum, maupun wisata.
Bangsa Indonesia tidak mau kalah. Ada yang menjual sawah. Ada pula yang sampai menjual diri untuk bisa pergi ke luar negeri. Banyak lainnya mendapat sponsor, sebagai mahasiswa, maupun tenaga ahli. Ratusan ribu jadi koki, kuli bangunan, sopir, babu, di Timur Tengah, Australia, bahkan pekerja gelap di Malaysia. Namun ada juga yang menjadi profesor, manajer, seniman, olahragawan, rohaniwan, bahkan konglomerat terkenal. Penulis buku ini satu di antara jutaan perantau itu. Seperti banyak perantau lain, Eka Budianta pergi ke luar negeri, hanya karena ia Indonesia. Kebangsaan dan bahasa Indonesia yang dijunjungnya membawa berkah. Ia dapat bekerja di Eropa dan Amerika, wartawan radio BBC Siaran Indonesia di London, dan mengajar bahasa Indonesia di Universitas Cornell, Ithaca, New York.