Pada tahun 1973 diterbitkan buku Ibadat Harian dalam terjemahan bahasa Indonesia. Sesuai dengan permintaan Konsili Vatikan II buku itu dipromosikan sebagai buku doa bukan hanya untuk para diakon dan imam melainkan juga untuk para biarawan/biarawati. Ternyata banyak kesulitan dialami oleh para religius dengan buku doa itu, sebab pada umumnya mereka tidak dibekali dengan pendidikan dasar di bidang Kitab Suci, termasuk pengantar ke dalam Kitab Mazmur. Sebagian dari kesulitan disebabkan oleh kurang pengetahuan baik mengenai maksud doa ibadat Harian maupun mengenai Kitab Mazmur, khususnya doa mazmur terasa sulit.
Buku yang praktis ini dimaksudkan sebagai bantuan, agar supaya sebanyak mungkin religius dapat ditolong olehnya. Secara khusus pengarang ingin menuntun para postulan, novis dan yunior ke dalam "dunia" ibadat harian yang pada permulaan seringkali terasa asing dan aneh. Begitulah doa ibadat harian dapat menjadi lebih mudah, lebih menarik dan bahkan suatu sumber perkembangan bagi hidup doa mereka. Di samping mereka, juga para seminaris dan imam dapat dibantu buku ini dalam doa lebih baik dari ibadat harian.