Sejak digulirkan paket deregulasi pada 24 Desember 1987 (Pakdes 24), pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, Masyarakat luas, khususnya dunia usaha, yang sebelumnya hanya bergantung pada sumber pendanaan tradisional, mulai gandrung dengan jenis investasi ini. Saat ini, dan di masa-masa mendatang, bursa efek akan tetap menjadi pilihan yang menarik investor domestik maupun luar negeri. Tapi sejalan dengan pesatnya perkembangan pasar modal, ada sebersit keprihatinan, seperti sinyalemen tentang rekayasa keuangan, prospektus yang tidak sesuai dengan kenyataan, distribusi formulir pemesanan yang tidak memuaskan, sampai soal kredibilitas lembaga-lembaga penunjang pasar modal.'Meskipun hal-hal di atas lumrah bagi pasar modal yang relatif muda, tetapi demi perkembangan pasar modal itu sendiri harus diminimalisasi. Dengan kata lain, semua pihak yang terlibat dalam hingar-bingar pasar modal masih perlu belajar untuk menjadi 'pemain' yang baik dan bertanggung jawab. Buku ini ditulis oleh seorang mantan wartawan, sekaligus pengamat pasar modal, yang mengikuti perkembangan pasar modal Indonesia sejak awal, dan dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dasar tentang pasar modal. Tentu saja penulis beranggapan bahwa salah satu penyebab timbulnya hal-hal negatif di atas adalah kurangnya pengetahuan dasar tentang hakekat dan fungsi Pasar Modal itu sendiri. Pembaca diperkenalkan dengan unsur-unsur pendukung pasar modal seperti pialang, analis, pasar perdana dan sekunder, saham biasa, saham preferen, obligasi, obligasi konversi, opsi, waran dan reksadana. Sebab itu buku ini seharusnya dimiliki oleh para 'pemain' di pasar modal seperti emiten, investor, dunia usaha, pemerintah, bahkan masyarakat luas.