"Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan manusia-manusia zaman ini, khususnya mereka yang miskin dan menderita, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus" (Gaudium et Spes art. 1).
Inilah kalimat pertama dokumen Gaudium et Spes yang emblematis sekaligus menjadi nada dasar pembaruan Gereja Konsili Vatikan II. Gereja seolah berpelukan dengan manusia-manusia modern. Manusia modern bukan hanya mereka yang bergumul dengan kemajuan, melainkan juga pertama-tama mereka yang tergusur tertindas, terluka oleh sistem societas. Dalam Gaudium et Spes, Gereja Katolik mendeklarasikan.diri sebagai Gereja yang solider dan empati dengan mereka yang miskin dan menderita, berdialog dan bekerja sama dengan siapa saja untuk menggapai keadilan dan perdamaian.
SEJARAH: 1. Bosran Situmorang: GEREJA DALAM DUNIA., 2. Geovanni Indrawan: SKEMA 13; "JALAN RAYA" PASTORAL GEREJA., 3. Alfonsius Kolo: YOHANES XXIII "MEMBU'KA JENDELA'., 4. Paulus Anton Pujolaksono: YOHANES XXIII MENGANGKAT "SENJATA CINTA"., 5. Lamtarida Simbolon: GEREJA PERADABAN MODERN., 6. Franciscus Aryodiwarno: WAJAH GEMBIRA DAN BERPENGHARAPAN. METODOLOGI: 7. Zakarias Beong: TRILANGKAH SEE, JUDGE, ACT., 8. Egidius Sumarno: FENOMENOLOGI DALAM GAUDIUM ET SPES., 9. Albertus Nugraha Demon: OPTION FOR THE VUNERABLE., 10. Ag. Tri Budi Utomo: DIALOG DAN MISI GEREJA., 11. Agustinus Sumaryono: MENDOBRAK KEBEKUAN DIALOG INTERRELIGIUS., 12. Gabriel Serani: NARASI DAN PEWARTAAN., 13. Fransiskus Lawe Danga: BERTEOLOGI INTERDISIPLINER., 14. Herwindo Chandra: EVANGELISASI BLACKBERRY., 15. Laurensius Ruing: MULTIMEDIA DAN EVANGELISASI. SPIRITUALITAS: 16. Dimas Saryawardhana: SPIRITUALIT AS AGGIORNAM ENTO., 17. Yodhi Yoseph Loho: MEMBACA TANDA-TANDA ZAMAN., 18. Henricus Yuli Kurniawan: MEMPROMOSIKAN PERDAMAIAN., 19. Andreas Joko Pamungkas: BERPASTORAL TRANSFORMATIF., 20. Bedasius Baene: MERESPON KRISIS TATA EKONOMI. SAYAP-SAYAP: 21. Roberto Hasudungan Sianturi: GAUDIUM ET SPES DAN PANCASILA., 22. Mateus Slamet Rianto: LAPAR, HAUS, DAN LAMENTASI., 23. Godefridus Palus: WAJAH: OTORITAS
IMPERATIF., 24. Alexander Teguh Puspito Yudho: KRITIK ATAS IMPERIALISME PERDAGANGAN., 25 Mistrianto: BANALITAS ABORSI, REDUKSI KEBEBASAN., 26. Elias David Daud: AIDS: PERGUMULAN GEREJA., 27. Aldrin bin Benedict: BERGULAT DENGAN ''ERA BARU''., 28. Aloysius Bulu Lero: JANGAN PERANG!, 29. Heru Kurniawan: KRITIK ATAS KEBEBASAN ATEISTIK.