Pertarungan habis-habisan di Trowulan, memaksa Eyang Sepuh menampakkan diri, mengeluarkan ilmunya, dan lenyap kembali. Namun masih ada satu tokoh dari Turkana yang muncul belakangan, yaitu Ratu Ayu Bawah Langit. Halayudha melihat peluang untuk memanaskan suasana dengan cara yang sempurna membunuh diri. Maka bumi Majapahit makin menggelegak, panas membara. Setelah tokoh di atas tokoh, jawara di antara jawara seperti Kiai Sambartaka, Naga Nareswara, Paman Sepuh, Kama Kangkam, dan Upasara Wulung terlibat dalam pertarungan mati hidup, kini muncul nama-nama lain. Antara lain Maha Singanada. Tapi masih lebih menarik mengetahui latar belakang Nyai Demang sehingga ia begitu telengas dalam mempermainkan asmara. Gendhuk Tri yang mendengar pengakuan ini, untuk pertama kalinya.