Senyum dan keelokan tubuh, serta bumbu-bumbu cerita mengenai petualangan asmara Nyai Demang, membuat Raja Majapahit membuat undangan khusus saat bulan purnama. Nyai Demang menerima undangan, masuk ke kamar peraduan raja, dengan tujuan yang berbeda. Sementara itu Senopati Halayuda, yang paling dipercaya dan paling bisa mengambil hati, menjalankan rencana lama Tokoh sakti yang bisa menyelinap dengan bebas di Keraton ini, mereka merasa kalau Empo Sora diangkat sebagai mahapatih, ia tidak bisa bergerak. Karena tak mungkin muncul dan terpilih. Halayuda mengajukan nama lain dan menyebabkan adanya pertentangan antara pengikut setia Majaphait dengan para senopati yang selalu memuja Baginda Raja Sri Kertanegara. Bukan Halayudha kalau tak bisa berhasil menyapu bersih penghalangnya.