AKTUALITAS DOKUMEN INI
Yubileum Luar Biasa Kerahiman yang dimulai pada 11 April 2015 sudah ditutup pada Hari Raya Kristus Raja 20 November 20L6. Meskipun demikian, kerahiman tetaplah merupakan fondasi hidup Gereja. Gereja tidak boleh pernah kehabisan semangat untuk menunjukkan belas kasih. Pengamalan belas kasih harus terus dirayakan dan dihayati dalam komunitas-komunitas kita, Belas kasih tidak dapat hanya menjadi kalimat tambahan dalam kehidupan Gereja, tetapi merupakan keberadaannya
sendiri, yang membuat kebenaran Injil yang mendalam terungkap dan nyata.
APA ISI DOKUMEN INI?
Dokumen ini mengedepankan belas kasih Allah dan keadilan ilahi. Paus Fransiskus dalam Surat Apostolik ini ingin mengajak kita untuk merayakan belas kasih, mendengarkan Sabda Allah, mengalami Sakramen Pengampunan dan Rekonsiliasi dan memberikan penghiburan kepada yang menderita. Kita diharapkan menunjukkan belas kasih, pengampunan dan keadilan satu terhadap yang lain, tanpa harus mengecam atau memberi label atas kesalahan atau dosa orang lain. Karena di hadapan belas kasih Allah tak seorang pendosa pun yang bertobat dapat dikecualikan dari pengampunan-Nya. Hanya dengan pengampunan yang merupakan tindakan konkret belas kasih, hidup kita bisa berubah dan terolah menjadi lebih baik. Pengalaman akan belas kasih membawa sukacita dalam hidup kita.
UNTUK SIAPA DOKUMEN INI?
Dokumen ini dimaksudkan untuk para Misionaris Belas Kasih, juga para imam yang menjadi saksi tangan pertama perihal universalitas pengampunan Allah, serta semua umat Kristiani agar mampu meneladan Allah Bapa maharahim dan Yesus Kristus yang penuh belas kasih dan murah hati. Dengan demikian, kita pun juga diharapkan membuka lebar-lebar pintu belas kasih hati kita kepada semua. Kita semua dipanggil untuk menempuh jalan cinta kasih setiap hari dengan kesetiaan dan sukacita,
untuk bergandengan tangan dan menjadi teman seperjalanan satu terhadap yang lain.