AKTUALITAS DOKUMEN INI: Dalam perjalanan hidup Gereja, keluarga telah mengemban peran istimewa karena Allah sendiri memberikan Putra-Nya. Allah masuk ke dalam dunia dalam sebuah keluarga yang memiliki hati yang terbuka untuk mencinta. Namun demikian, pada zaman ini pasutri dan hidup perkawinan mengalami banyak tantangan; keduanya tidak sempurna dan rapuh. Oleh karena itu, diperlukan kehendak untuk terus-menerus bertobat, saling mengampuni dan membarui diri hingga mencapai kepenuhannya selaras kehendak Allah.

APA ISI DOKUMEN INI?
Dokumen ini merupakan Relatio Finalis Sinode Para Uskup Sidang Umum Biasa XIV yang berlangsung pada 4-25 Oktober 2015. Dokumen ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama menjelaskan
tentang realitas keluarga masa kini, dalam perspektif iman, dengan kompleksitas terang dan bayang-bayangnya. Bagian kedua berbicara tentang mempertimbangkan kembali pewahyuan yang diwariskan dalam iman Gereja dengan kesegaran dan semangat yang diperbarui. Sedangkan bagian ketiga untuk mempertimbangkan cara-cara yang dapat digunakan untuk membarui Gereja dan masyarakat pada komitmen mereka untuk keluarga agar dapat menjalankan misinya dengan baik. Pewartaan Kristiani tentang keluarga sungguh merupakan kabar baik. Maka, keluarga, selain didorong untuk
menanggapi tantangan masa kini, pertama-tama dipanggil Allah untuk mengambil kesadaran baru bagi identitas misionernya sendiri.

UNTUK SIAPA DOKUMEN INI?
Selain ditujukan bagi para gembala, pendamping dan pelayan pastoral keluarga Kristiani supaya bisa mendampingi keluarga-keluarga Kristiani untuk semakin bertumbuh sebagai Gereja rumah tangga,
dokumen ini juga baik dibaca oleh para pasangan suami-istri sendiri. Dokumen ini juga baik dibaca oleh umat pada umumnya, agar memahami ajaran Gereja tentang perkawinan dan pastoral keluarga
masa kini.