Jilid Asia Tenggara memuat informasi tentang kedatangan Islam di kawasan ini, termasuk tentang jalur, penyebar, dan situasi penyebarannya. Kedatangan Islam di Asia Tenggara ini bersentuhan dengan tradisi lokal yang telah mapan sehingga terbentuklah pola islamisasi yang khas. Bahasan tentang kesultanan serta peranannya dalam penyebaran Islam, pembentukan jaringan ulama, tradisi keilmuan serta intelektualisme, dan gerakan keagamaan Islam pada abad ke-19 (seperti Paderi, Diponegoro, Aceh, dan gerakan petani), mengungkapkan dinamika sosial, budaya, dan ekonomi Islam di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia pada masa itu. Dalam jilid ini ditampilkan pula sikap Islam terhadap kolonialisme dan modernisme, dengan titik berat pada pengalaman umat Islam di Indonesia, Singapura, dan Malaysia, hingga tahun 1970-an. Minoritas muslim di beberapa negara di Asia Tenggara juga dibahas pada jilid ini, seperti muslim Pattani di Thailand dan Moro di Filipina.