Image of Tutur Tinular 2: Cinta Yang Terkoyak

Text

Tutur Tinular 2: Cinta Yang Terkoyak



Arya Kamandanu merasa sangat terpukul melihat Nari Ratih yang sudah terjerat oleh permainan asmara kakaknya sendiri. Dari Candi Walandit itu ia berkuda makin menjauhi desa Kurawan. Hatinya tercabik-cabik, cintanya terkoyak oleh permainan dewa asmara. Sampai malam harinya dia tidak pulang melainkan terus berkuda tidak tentu arah dan tujuan.
Di suatu tempat, ketika bulan mulai tersembul di balik punggung bukit Kurawan, Arya Kamandanu melompat dari atas kudanya. Binatang tunggangannya meringkik panjang memecah kesunyian malam. Suara binatang malam terdengar menjerit-jerit hingga terasa sakit pada pendengaran jejaka itu. Arya Kamandanu menghela napas dalam-dalam, memandang rembulan merah yang menggantung di awang-awang. Gerahamnya tampak menonjol dan terdengar gemeretak, tangannya mengepal, pandangannya berkaca-kaca.


Ketersediaan

I16928-C1I16928My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I16928
Penerbit Kompas Media Nusantara PT. : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
11 x 17 cm / 145 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9799251680
Klasifikasi
899.221 / TID / t 2
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini