PERKEMBANGAN yang terjadi akhir-akhir ini dalam perekonomian Indonesia menarik untuk disimak. Berbagai kebijakan deregulasi dan debirokratisasi di sektor riel, moneter, dan fiskal diambil guna lebih menunjang perekonomian agar tahan menyongsong arus globalisasi yang ditandai oleh pembentukan blok-blok perdagangan di beberapa kawasan. Tetapi kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah sering kali terkesan bersifat tambal sulam, sehingga sebagaimana dikatakan oleh seorang pengamat, sulit untuk langsung melihat efeknya karena para pelaku ekonomi di sini cenderung bersikap wait and see. Menarik untuk disimak, dalam kondisi sedemikian itu, akankah kinerja ekonomi kita mampu menuju ke arah yang diharapkan? Pengalaman menunjukkan bahwa kebijakan semacam itu justru menimbulkan berbagai persoalan ekonomi yang nyata terasa memberatkan. Masalah dominasi ekonomi oleh konglomerat, kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antar lapisan masyarakat dan, yang sedang ramai dibicarakan saat ini, masalah kredit macet masih mengemuka.