Manusia "aksi" sebanyak tujuh belas individu ini sebenarnya mencerminkan arus lain di tengah masyarakat, yang sebagian terbesar tidak suka berpolitik praktis, tetapi suka berpolitik untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Mereka tidak memiliki kekuasaan politik riil seperti anggota MPR/DPR, eksekutif, yudikatif dan anggota partai politik yang sedang berkuasa. Mereka hanya bermodalkan bakat-bakat pribadi yang menonjol dan memiliki daya persuasif terbatas yang mampu menggerakkan kawan-kawan seperjalanan di sekitar mereka untuk terus berjalan dalam lorong-lorong kehidupan pribadi masing-masing yang sering juga tidak jelas arah perkembangannya.
Buku ini menceritakan pengalaman-pengalaman tokoh-tokoh kampus dan peneliti lapangan dalam perjalanan mereka untuk menemukan kebenaran melalui pemberdayaan akal budi mereka dengan bantuan ilmu pengetahuan yang berkembangan dalam kampus. Tokoh-tokoh ini diakui telah mencapai tingkat mentalitas ilmiah yang tinggi dan sikap budayanya yang mencerminkan sebuah penghayatan kehidupan ilmuwan. Berdasarkan pada semacam konstitusi yang di hasilkan pada masa Aufklarung dari sejarah ilmu pengetahuan Eropa untuk menegakkan kebenaran ilmiah.