Minggu pertama setelah bebas adalah saat-saat yang paling menggelisahkan. Apalagi setelah mengetahui bahwa mereka yang dikeluarkan lebih dahulu -Dedy Hamdun, Noval, Ismail, Sony, dan Ryan– ternyata belum kembali. Mungkin mereka sudah mati. Saya teringat kata-kata yang selalu diucapkan oleh para penculik, "Dari tempat ini ada orang yang keluar hidup dan ada yang keluar mati." Juga kata-kata salah seorang penculik pada saat saya diputuskan bebas, "Berterima kasihlah kepada Tuhan yang telah menggerakkan diskusi kami, sehingga kami memutuskan untuk membebaskan kamu. Dan supaya kamu tahu, keputusan untuk mengeksekusi orang dilakukan dengan sangat-sangat selektif."

Saya sadar, ancaman penculik bukan ancaman kosong. Mereka orang yang terlatih dan profesional. Dan yang lebih mengerikan, mereka dapat bertindak apapun tanpa khawatir dihukum. Ada kekuasaan yang amat besar yang melindungi mereka dari jangkauan hukum. Bukankah praktek penculikan tetap berlangsung meskipun tuntutan dan protes masyarakat sudah demikian besar? Pemerintah dan ABRI terkesan cuci tangan. Tak ada satupun langkah konkret yang diambil untuk menghentikan atau mengusut tuntas kasus penculikan ini.