Image of Dari Damascus Ke Baghdad: Catatan Perjalanan Jurnalistik

Text

Dari Damascus Ke Baghdad: Catatan Perjalanan Jurnalistik



Perjalanan selalu menghasilkan kenangan. Apalagi jika perjalanan dilakukan oleh seorang wartawan senior, tentu akan menelurkan sebuah catatan perjalanan, Trias Kuncayono membuktikannya, wartawan kompas ini dengan begitu detail menarasikan kota-kota yang disinggahinya dalam berbagai catatan, gaya penulisannya lugas, menarik pembacanya seolah hadir dalam perjalanannya yang menakjubkan di kota-kota tua di timur tengah. Kumpulan cerita yang kemudian diterbitkan sebagai buku berjudul “Dari Damaskus ke Baghdad”. Bagi Kuncayono, Jalan-jalan tak sekadar perkara menikmati apa yang dikunjunginya. Dalam bukunya yang setebal 265 halaman, ia begitu jeli menerangkan sejarah kota-kota yang ia kunjungi, lengkap dengan masa ke masa kota tersebut berdiri. Kuncayono selalu menjadikan kota di gurun sebagai saksi bisu Kisruh politik dengan tipu muslihat. Gambaran politik kedua kota, Damaskus dan Baghdad, ia paparkan dengan gamblang. Tidak ketinggalan cerita-cerita di balik kedua kota tersebut hingga membuatnya sangat terkenal di seantero dunia. Hingga tokoh-tokoh besar yang muncul dari kedua kota bersejarah tersebut, pastinya dengan konflik kekuasaan, dengan refrensi sejarah yang begitu dikuasainya, ia dengan narasinya yang membawa pembacanya ke zaman awal mula sebuah peradaban manusia. Damaskus dan Baghdad, dua kota yang telah ada jauh sebelum peradaban eropa ada. Dua kota yang mengalami pasang surut zaman, dua kota yang banyak tercantum dalam buku sejarah, hingga Alquran dan perjanjian lama. Kesempurnaan dalam tulisan kuncayono, ia selalu mengaitkan peristiwa keserakahan umat manusia yang membangun peradaban di kedua kota tersebut. kekuasaan silih berganti dan saling menjatuhkan, bahkan hingga sekarang. Kuncahyono lebih banyak bercerita dan lebih mengagumi Baghdad dari pada Damaskus. Ini bisa dimaklumi, kota dengan julukan seribu satu malam ini jauh lebih tua dari ibukota Suriah tersebut, terletak di lembah mezopotamia ini begitu subur dan kaya minyak. Berbagai bangsa silih berganti menguasainya, diawali dari bangsa Assyiria tahun 4000 SM, bahkan hingga zaman milenium sekarang di mana Amerika Serikat masih bercokol hingga sekarang. Penulis selalu mengarahkan pembaca pada sebuah kesimpulan, manusia senantiasa tak merasa puas. Ketidakpuasan yang selalu membawa peradaban manusia pada sebuah kehancuran. Pengamat masalah Timur Tengah, Penggemar kisah perjalanan, Mahasiswa perlu membaca buku ini.


Ketersediaan

I14961-C1I14961My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I14961
Penerbit Kompas Media Nusantara PT. : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
14 x 21 cm / 266 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9797091163
Klasifikasi
956.7 / KUN / d
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini