Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Ketika Burung-Burung Berhenti Berdoa
Buku ini menghentak kesadaran kita bahwa tidak selamanya "lutut" (doa) menjadi tumpuan utama kedekatan kita dengan Tuhan. Kita berlutut setiap hari namun lupa berkarya setiap hari, tidak menjadikan kita semakin dekat dengannya. Doa tanpa karya tidak menjadikan kita sebagai manusia yang utuh.
Kita BERDOA, bersyukur, berkeluh-kesah, marah kepada Tuhan sebagai tanda keakraban komunikasi kita dengan-Nya. Kita berdoa karena mengakui Dia sebagai penyelenggara, pembimbing jalan, dan pengatur napas kehidupan kita. Namun, sudah cukupkah keakraban kita dengan Dia ditandai dengan berdoa saja? Buku ini menghentak kesadaran kita bahwa tidak selamanya doa menjadi tumpuan utama kedekatan kita dengan Tuhan. Kita berdoa setiap hari namun lupa berkarya setiap hari, tidak menjadikan kita semakin dekat dengan-Nya. Semoga kehadiran buku kecil ini semakin menjadikan karya kasih kita kepada sesama sebagai bukti nyata kesempurnaan doa kita.
Ketersediaan
I10522-C1 | I10522 | My Library | Tersedia |
I10522-C2 | I10522 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I10522
|
Penerbit | Fidei Press : Jakarta., 2006 |
Deskripsi Fisik |
12,5 x 17,5 cm / 97 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9793481358
|
Klasifikasi |
251.08 / HAR / k
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain