“Spiritualitas dalam Pergulatan” merupakan pengalaman manusia yang universal. Sadar atau tidak, setiap orang bergulat dalam hidupnya. Pergulatan ini menandakan bahwa ada hal yang ingin diperjuangkan dalam hidup setiap orang. Pergulatan semakin terasa ketika orang sungguh-sungguh memperjuangkan hidup yang baik dan benar. Ada banyak tantangan dan hambatan. Ada banyak godaan dan pencobaan untuk mewujudkan hidup sejati. Di sinilah pergulatan berkisah. Pergulatan berlangsung dalam keberadaan hidup manusia. Manusia adalah makhluk jasmani dan rohani. Walaupun kejasmanian dan kerohanian tidak boleh dipertentangkan, faktanya kejasmanian dan kerohanian manusia saling bertentangan dalam kecenderungannya masing-masing. Kejasmanian mempunyai kecenderungan kepada hal-hal duniawi. Sementara, kerohanian mempunyai keterarahan kepada halhal surgawi. Dalam keadaan inilah, manusia sudah membawa serta dalam dirinya pergulatan rohani. Karena itu, manusia akan selalu bergulat antara keberadaan sebagai makhluk yang jasmaniah dan rohaniah selama hidupnya di dunia. Manusia yang hakiki adalah makhluk rohani. Dasarnya adalah penciptaan manusia. Ketika manusia diciptakan, Allah menghembuskan nafas kehidupan kepadanya (ruah/ Ibrani). Dengan demikian, manusia adalah makhluk rohani yang berasal dari Allah dan menuju kepada Allah. Keterarahan manusia kepada hal-hal surgawi merupakan hakikat spiritualitas yang memberikan nafas kekudusan Allah ke dalam nafas perjuangan manusia. Spiritualitas mengisyaratkan asal manusia yang berasal dari Allah dan menyatakan tujuan hidup manusia kepada Allah. Dalam hakikatnya sebagai makhluk rohani yang harus menghidupi kodrat rohani, manusia tak luput dari pergulatan dalam seluruh hidupnya. Itulah makna spiritualitas dalam pergulatan. (TAD)