Banyak orang pergi ke Gereja dan berusaha hidup baik untuk mengejar kesucian moral sebagai tujuan dan cita-cita mereka. Tetapi, hanya sedikit orang yang hidupnya bersumber pada iman kepercayaan, diteguhkan oleh harapan, dan berkobar karena cinta.
Padahal, itulah satu-satunya jalan untuk ambil bagian sepenuhnya dalam kehidupan yang dianugerahkan Yesus kepada kita. Kerahiman Allah melingkungi kita dan segala kebutuhan hidup mesra dengan Allah sudah diberikan kepada kita sekarang ini juga. Namun, kita seringkali lalai.
Dengan tiada hentinya kita harus melekat pada Allah. Yesus tidak hanya minta doa ini atau ibadat itu kepada kita, tetapi segenap waktu, kekuatan, dan seluruh jiwa kita supaya Ia menggantikannya dengan hidup kekal di dunia ini. Doa yang tulen berkisar pada hidup ini. Tidak usah memaksakan diri. Tidak perlu berpikir banyak tentang Allah atau menyibukkan budi, kehendak, atau imajinasi untuk membayangkan dan mengkhayalkan peristiwa-peristiwa. Jauh lebih baik kita menyadari kehadiran Allah dengan hati bersahaja: “Carilah Dia dengan tulus hati!” (Keb 1:1).