Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Aku: Berdasarkan Perjalanan Hidup Dan Karya Penyair Chairil Anwar
"Bom atom pertama meledak di Kota Hiroshima. Langit berselaput awan cendawan berbisa. Ketika memburai awan ini, bumi laksana ditimpa hujan salju yang ganas. Gedung-gedung beton runtuh. Aspal-aspal jalan terbakar menyala. Bumi retak-retak berdebu, di segala penjuru. Dan beribu tubuh manusia meleleh, tewas atau terluka. Seekor kuda paling binal, berbulu putih dan berambut kuduk tergerai, berlari di pusat kota Jakarta. Tidak peduli pada yang ada, sekelilingnya, juga tidak pada manusia. Dia meringkik alangkah dahsyatnya, menampak dan menyepak alangkah merdekanya. Dunia ini, seolah cuma menjadi miliknya! Dan sekaligus seolah diabicara:
kalau sampai waktuku
kumau tak seorang kan merayu
tidak juga kau
tak perlu sedu sedan itu
aku ini binatang ialang
dari kumpulannya terbuang
Gaung suara ini seolah membelah langit membelah bumi."
Adegan-adegan film yang tergambar dalam skenario ini tak sempat diwujudkan oleh sang penulis sekaligus sutradara, Sjuman Djaya. Niatnya untuk mewariskan semangat penyair besar yang dikaguminya, Charil Anwar, bagi para penikmat sinema tak pernah jadi nyata. Namun, tak dapat disangkal bahwa skenario ini merupakan salah satu karya terpenting Sjuman Djaya yang menempatkannya di jajaran para seniman besar Indonesia.
Ketersediaan
I16762-C1 | I16762 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I16762
|
Penerbit | Metafor : Jakarta., 2003 |
Deskripsi Fisik |
13,2 x 19,4 cm / 155 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9793019131
|
Klasifikasi |
899.221 / DJA / a
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain