Tak kenal maka tak sayang, demikianlah bunyi peribahasa. Barangkali peribahasa ini berlaku juga di sini. Karena kurang mengenal kehidupan seminaris, maka umat "kurang sayang". Artinya, umat kurang mau mengerti bila seminaris juga mengalami jatuh bangun dalam menghayati panggilannya. Atau hal sebaliknya bisa terjadi, karena menganggap kehidupan di Seminari itu serba sulit, monoton menjenuhkan, dan "terpingit", maka tak ada yang berani untuk masuk Seminari. Untuk mengurangi kedua pandangan ekstrem itulah buku "Seminaris-Seminaris Bandung: Sisi Manusiawi Kehidupan Seminaris" ini diterbitkan. Dalam buku ini akan diperkenalkan kehidupan para seminaris, khususnya di Seminari Menengah yang setaraf dengan SLTA.