Image of Persahabatan Sebagai Sarana Untuk Mencapai Kekudusan Menurut Buku Pendirian Biara-Biara Pertama Karya Teresa Dari Yesus (Kajian Teologis Dan Aktualisasi Bagi Kaum Religius)

Text

Persahabatan Sebagai Sarana Untuk Mencapai Kekudusan Menurut Buku Pendirian Biara-Biara Pertama Karya Teresa Dari Yesus (Kajian Teologis Dan Aktualisasi Bagi Kaum Religius)



Persahabatan merupakan sebuah keharusan bagi siapa saja sebab kodrat manusia ialah bersahabat (sosial). Menolak sahabat adalah sama dengan menolak eksistensi diri. Akan tetapi, meskipun kodrat manusia ialah bersahabat, namun persahabatan pertama-tama harus didasarkan pada Tuhan yang adalah Kasih. Dengan cara ini, persahabatan akan menjadi sejati dan akhirnya dapat mengantar setiap orang kepada kekudusan. Pendasaran yang sama juga harus diperhatikan oleh kaum religius yang memilih hidup bersama dan tinggal dalam satu komunitas dengan orang-orang yang berbeda-beda. Untuk mencapai kekudusan dalam bentuk hidup tersebut, Tuhan harus menjadi dasar serta tujuan dari setiap relasi sosial atau persahabatan.

Teresia dari Yesus dalam karya Pendirian Biara-Biara Pertama-nya menyampaikan banyak ajaran serta teladan tentang persahabatan. Dia adalah seorang Doktor Gereja yang lahir pada tahun 1515. Meskipun demikian, pada masa mudanya dia pernah menjalin persahabatan tidak sehat sebelum akhirnya bertobat. Setelah itu.
dia memilih untuk melepaskan persahabatan tersebut dan menciptakan persahabatan sejati. Dia menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi biarawati Ordo Karmel di Avila. Beberapa tahun kemudian, dia terpanggil untuk mereformasi Ordo. Dalam perkembangan selanjutnya, reformasi ini menghasilkan suatu ordo baru yang dikenal sebagai Ordo Karmel Tidak Berkasut. Di dalam biara-biara yang didirikan olehnya, setiap orang membagikan kekayaan mereka masing-masing demi pertumbuhan iman. Dari sebab itu, persahabatan seharusnya menumbuhkan iman kepada Tuhan karena di dalamnya terkandung kasih dan persekutuan pikiran serta kehendak diri dengan pikiran dan kehendak Allah. Persahabatan seperti ini akhirnya akan mengantar setiap orang kepada panggilannya untuk mencapai kekudusan seperti yang juga telah dialami oleh Teresia dari Yesus di dalam Gereja.

Panggilan kepada kekudusan adalah panggilan setiap orang termasuk kaum religius. Untuk mencapainya dibutuhkan persahabatan sebab tidak mungkin seorang religius dapat hidup seorang diri. Persahabatan di antara kaum religius dapat membantu masing-masing religius untuk tetap setia pada panggilannya dan untuk mencapai kekudusan atau persatuan dengan Tuhan. Oleh karena itu, dari persahabatan yang sejati seorang religius dapat menghayati secara lebih serius nasihat-nasihat Injil yakni ketaatan, kemiskinan dan kemurnian. Tidak hanya itu, persahabatan juga akan mengembangkan penghayatan pada doa, persaudaraan dan pelayanan yang merupakan karisma setiap religius. Di dalam ketiga spritualitas ini, telah terkandung pembentukan relasi antara manusia dengan Tuhan dan sesama.

Kata Kunci: Pendirian Biara-Biara, Persahabatan, Persekutuan, hidup Rohani, Kekudusan.


Ketersediaan

I09421-C1I09421My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I09421
Penerbit Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang.,
Deskripsi Fisik
132 p., 28,2 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Carmel, III No.60/T/84
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini