Peziarahan hidup manusia tidak dapat terhindar dari pelbagai pengalaman penderitaan. Manusia seakan dipaksa untuk berhadapan dengan ”badai” yang mengoyakkan harapannya. Kadang dia datang tak terduga! Tidak memberi tanda dan kesempatan untuk mempersiapkan ketahanan diri. Dalam situasi dan kondisi itu, ketahanan iman kita diuji! Apakah kita masih menaruh pengharapan pada Allah? Apakah kita menjadi putus asa dan menghancurkan martabat luhur kita?
Buku Asa di Tengah Badai adalah butiran-butiran refleksi dalam hening yang membangkitkan harapan. Ia bagaikan embun pagi yang menyejukkan jiwa, menggugah kesadaran akan kasih Allah, dan mengalirkan daya kekuatan untuk bangkit serta terus melangkah di tengah badai kehidupan. Ia juga membantu kita untuk melihat dari tengah badai sebuah panorama indah yang dilukis oleh Allah sendiri. Buku ini akan menjadi berkat bagi semua orang yang nyaris kehilangan harapan.