Sebagai sebuah upaya merekonstruksi sejarah, buku ini bermaksud menempatkan dinamika Yayasan dalam konteks Keuskupan Surabaya menjadi bagian bangsa Indonesia. Sejarah Indonesia dipilih sebagai panggung besar yang melukiskan dinamika perkembangan Yayasan dan Gereja Keuskupan. Diharapkan lewat sudut pandang ini tampaklah bagaimana "garis ideologis" atau "tema besar" yang ingin diperjuangkan oleh para guru dan pengurus Yayasan sebagai bagian untuk Gereja Keuskupan Surabaya dan bangsa Indonesia muncul di permukaan.
Di tempat-tempat lain di mana pun, pendidikan merupakan sekaligus bakti para misionaris yang memiliki makna kepentingan universal bagi kemajuan masyarakat. Para misionaris CM pertama dalam pengamatan dan pergaulan mereka dengan masyarakat Jawa juga melihat hal yang sama: mengurus dan mengelola wilayah pendidikan. Dan, tentu saja, bidang ini pertama-tama memaksudkan sentuhan terhadap anak-anak. Sebab: anak-anaklah yang harus menikmati pendidikan agar kemungkinan ke depan dari hidup mereka makin cerah. Anak-anaklah yang berhak akan pendidikan!