Metafisika, sebagai akibat besarnya pengaruh positivisme, sering dipandang sebagai cabang ilmu filsafat yang terlalu mengada-ada tentang apa yang sesungguhnya ada. Padahal sebenarnya, filsafat itu termasuk kodrat atau hakikat manusia sendiri sebagai Dasein. Atas dasar itu, dalam buku ini, penulis mencoba membaca metafisika sebagai cabang filsafat dengan kacamata hermeneutika, khususnya hermeneutika model Heidegger dan Gadamer dengan penekanan mereka terhadap historisitas pemahaman. (Dr. J. Sudarminta, SJ)
Metafisika sebagai hermeneutika dapat diartikan sebagai sarana bagi kita untuk memahami pengalaman-pengalaman pada suatu masa sesuai dengan konteks pada zaman itu. Dalam refleksinya terhadap metafisika Aquinas dan Whitehead yang berbeda zaman dan budaya, penulis mencoba memahami metafisika kedua tokoh tersebut sebagai penyingkapan relaitas budaya pada masa metafisika ini dirumuskan. Buku ini sangat berguna bagi para pembaca, khususnya mereka yang meminati bidang filsafat.