Tokoh-tokoh dalam lakon ini, adalah tipikal karakter yang sepertinya secara sadar menolak tertib seraya menawarkan suatu tata nilai dan moralitas yang berbeda, yang lain dan di luar moralitas dan tata dunia yang sebagian besar dari kita, karena kegairahan besar untuk merengkuh keutuhan dan keberadaban mungkin akan menghindarinya. Hal ini disebabkan karena, sebagaimana Genet sendiri, tokoh-tokoh ciptaannya adalah bagian dari mereka yang 'ditolak' dan 'dipinggirkan' serta ditetapkan sebagai 'yang bersalah' dalam tatanan masyarakat yang mapan dan beradab (civilized): pencuri, pelacur, pengacau, gelandangan, homoskes....