PENGKOTBAH DI KEBAKTIAN TENDA ITU DARI ALIRAN PENTAKOSTA, dan Jack Hayford muda skeptis. Tetapi dia dicengkeram oleh sesuatu yang seperti aliran listrik dalam kebaktian itu. Suatu harapan yang kudus terasa dalam udara di sana, membubung seperti kasih yang cair di dalam katedral kanvas itu. Dia tertarik untuk datang lagi di malam yang kedua.
Dia dulunya mengira akan mendengarkan kotbah yang tidak punya substansi, tetapi dia menemukan kotbah yang benar dan masuk akal berdasarkan Alkitab. Dia merasakan bukan hanya sekedar kegembiraan yang besar, tetapi juga kasih, ketika hati-hati yang hancur dipulihkan, yang sakit disembuhkan, injil diwartakan, orang-orang diselamatkan --dan beberapa orang berbahasa lidah.
Sejak hari itu, Hayford--sekarang pendeta di persekutuan gereja Foursquare yang besar, the Church on the Way di Van Nuys, California--membuka dirinya kepada keindahan dari bahasa rohani. Dalam buku ini dia menjawab mereka yang bertanya-tanya tentang pengalaman yang telah dialami beribu-ribu orang yang mendekat ke hati Allah.
Dengan alasan Alkitabiah yang tepat, penulis berkeras bahwa bahasa lidah bukannya akibat dari emosi yang berlebihan atau sekedar merepet saja. Dalam suatu seruan umum yang melintasi batas denominasi, dia mengajukan kasus yang meyakinkan untuk menerima bahasa lidah sebagai bagian normal dari setiap pengalaman orang Kristen.