AKTUALISASI DOKUMEN INI:
Manusia zaman sekarang tidak bisa menutup mata terhadap kehadiran dan perkembangan sarana-sarana komunikasi sosial yang begitu pesat. Sarana-sarana itu bisa membawa orang kepada keuntungan yang luar biasa, namun juga bisa membawa kehancuran luar biasa pula. Lalu bagaimana kita harus menyikapinya? Melalui Instruksi Pastoral ini, Gereja mengajak kita untuk melihat sarana-sarana komunikasi sosial sebagai anugerah Allah. Sarana-sarana itu, sesuai dengan rencana Penyelenggaraan Ilahi, dimaksudkan untuk menyatukan manusia dalam ikatan persaudaraan, agar menjadi teman sekerja dalam rencana penyelamatan-Nya.

APA ISI DOKUMEN INI?
Apa yang menjadi isi pokok dari Instruksi Pastoral ini sebenarnya sudah jelas dari pernyataan para Bapa Konsili Vatikan II dalam Dekret tentang Komunikasi Sosial Inter mirifica: "Supaya semua prinsip-prinsip maupun pedoman -pedoman Konsili suci tentang media komunikasi sosial sungguh dilaksanakan, atas perintah eksplisit Konsili hendaklah diterbitkan Instruksi Pastoral."
Instruksi pastoral ini mulai dengan penegasan bahwa persekutuan dan perkembangan manusia meruapakan tujuan utama dari setiap komunikasi (Bagian I). Dalam Bagian II dipaparkan sumbangan komunikasi bagi perkembangan manusia, perannya dalam masyarakat termasuk membentuk pendapat umum, serta hak untuk memberi dan menerima informasi. Sedangkan pada Bagian III ditegaskan tentang peran dan komitmen orang-orang Kristiani dalam komunikasi sosial.

UNTUK SIAPA DOKUMEN INI?
Instruksi pastoral ini tentu saja pertama-tama dialamatkan kepada para Uskup, Imam, sebagai gembala, karena apa yang disampaikan dan diuraikan di dalam dokumen ini sangat terkait erat dengan tugas dan wewenangnya. Bagi umat, khususnya mereka yang berkecimpung di bidang komunikasi sosial. Instruksi ini mengajak mereka untuk menyambutnya dengan baik, sebagai anugerah Allah, bagi kesatuan dan perkembangan umat manusia.