Dalam kesaksiannya mengenai hasil pendidikan humaniora, Jakob mengatakan, para wartawan senior yang pernah memperoleh pendidikan humanoira atau yang mendalami sendiri pendidikan humaniora, ternyata sikap dan pandangan karya jurnalistiknya berkembang lebih jauh, lebih penuh, lebih lengkap, lebih kaya.
Buku ini adalah semacam refleksi atas perjalanan sebuah media massa, yakni Harian Kompas—koran terbesar di Indonesia—selama menapak perjalanannya di antara berbagai rentang masa: Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi. Momentum yang melatarbelakangi terbitnya buku ini adalah peringatan ulang tahun ke-70 Bapak Jakob Oetama yang menjadi Pemimpin Umum Kompas semenjak tahun 1970. Seperti disebutkan oleh editor buku ini, St. Sularto, buku ini merangkum tiga pokok persoalan bahasan: humanisme transendental, kebebasan pers, dan Harian Kompas.