Dalam merinci survai sejarah filsafat Islam dan filsafat Islam itu sendiri, Hasyimsyah Nasution mengkaji tentang legalisme, rasionalisme dan mistisisme pemikiran Islam dan pengaruhnya terhadap aspek-aspek kultural kehidupan muslim.
Dengan demikian, pembahasan dimulai dengan memperkenalkan Filsafat Islam dan hubungannya dengan Filsafat Yunani, dilanjutkan dengan uraian tentang para filsuf Muslim di Dunia Islam Timur dan di Dunia Islam Barat. Pada bagian akhir buku ini dibicarakan filsuf Muslim sesudah Ibn Rusyd. Uraian ini dianggap penting mengingat Filsafat Islam mulai meninggalkan corak peripatetis dan muncul
dengan corak illuminasionis terutama di tangan Suhrawardi. Selain alasan itu, buku-buku Filsafat Islam pada umumnya hanya membahas sampai Ibn Rusyd dan menimbulkan kesan seolah-olah Filsafat Islam telah berakhir sampai di sana. Boleh jadi kesan itu timbul sebagai akibat cara berpikir dikhotomis sunni dan non-sunni, padahal semua filsuf yang tergabung dalam filsafat Islam mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kebenaran agama islam yang mereka anut, dan berusaha merefleksikan pemahamannya sesuai dengan kapasitas masing-masing. Hal itu tampak jelas adanya benang merah dalam perkembangan di Dunia Islam mulai dari Al-Kindi sampai Iqbal.
Dengan kehadiran buku ini, maka semakin tambah khasanah literatur bagi para mahasiswa IAIN, STAIN, PTAIS, Perguruan Tinggi lainnya secara khusus sesuai dengan bidang jurusan masing-masing dan pengamat serta pengkaji keislaman pada umumnya.