Image of Bimbingan Rohani Menurut Buku Riwayat Hidup Teresia Dari Yesus Sebagai Sarana Untuk Mencapai Kekudusan Bagi Kaum Religius

Text

Bimbingan Rohani Menurut Buku Riwayat Hidup Teresia Dari Yesus Sebagai Sarana Untuk Mencapai Kekudusan Bagi Kaum Religius



Dalam kehidupan sehari-hari, manusia adalah seorang peziaruh yang sedang berusaha menemukan tujuannya, sekalipun berhadapan dengan segala tantangan maupun kemudahan dalam pengalaman hidupnya. Oleh sebab itu, ia membutuhkan rahmat dan pertolongan dari orang lain yang kompeten maupun dewasa dalam iman supaya mampu mencapai cita-cita itu. Bimbingan rohani merupakan kekayaan, tradisi, dan tugas Gereja untuk mendampingi umatnya mencapai tujuannya yang sejati, yakni persekutuan yang mesra dengan Allah. Praktik kerohanian tersebut selalu berangkat dari refleksi dan tradisi yang telah dihayati oleh Gereja, terutama karena menyadari bahwa manusia adalah pribadi yang senantiasa mengembangkan dirinya.
Bimbingan rohani menurut Teresia dari Yesus merupakan sarana untuk mencapai kekudusan, yakni persatuan yang mesra dengan Allah. Tindakan dan perjuangannya dimulai dari proses pengenalan diri secara terus-menerus, sehingga maju dalam pengabdian yang mendalam kepada Allah. Seseorang kemudian akan berkembang dalam ketaatan kepada Tuhan melalui pembimbing maupun pemimpinnya. Teresia menyampaikan supaya orang-orang yang sedang mengusahakan bimbingan rohani jangan sampai meninggalkan doa, melainkan hidup di dalamnya karena terjadi percakapan dua orang sahabat yang saling mencintai. Lebih lanjut, praktik kerohanian itu diyakini olehnya mampu memurnikan jiwa dan dosa apabila dipadukan dengan pengakuan dosa. Dalam keberlangsungan bimbingan rohani, Teresia lalu menegaskan amat pentingnya mempunyai pembimbing yang bijaksana, berpengalaman, dan terpelajar, sehingga mampu mendampingi orang yang dibimbing secara benar menghadapi berbagai godaan yang ditawarkan oleh setan di jalan-jalan Tuhan. Dengan demikian dalam praktik kerohanian tersebut, pribadi-pribadi yang sedang mengusahakannya menyadari dan percaya bahwa pembimbing rohani utama di dalamnya adalah Tuhan sendiri.
Panggilan akan kekudusan diimani oleh Gereja dan umat beriman sebagai tujuan hidupnya yang sejati. Semua umat yang ada di dalamnya dipanggil untuk kesucian, sebab kehendak Allah adalah pengudusan mereka. Kaum religius memperoleh karunia ilahi untuk mewujudkan kekudusan dalam hidupnya melalui nasihat-nasihat Injil, sekalipun saat ini berhadapan dengan situasi zaman yang senantiasa berubah dan berbeda. Namun demikian, panggilan akan kesempurnaan harus senantiasa mereka pelihara melalui bimbingan rohani yang diaktualisasikan lewat Ekaristi, pengakuan dosa, kerendahan hati, doa, persahabatan rohani, dialog iman dan akal budi karena status maupun tingkatan rohani hidup dari seorang kaum religius tidak menjadi jaminan bahwa ia akan mencapai kekudusan, apabila dirinya sendiri tidak mengusahakannya dalam hidup sehari-hari.

Kata Kunci: Bimbingan Rohani, Gereja, Kekudusan, Kaum Religius, Persekutuan yang Mesra dengan Allah.


Ketersediaan

I35100-C1I35100My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
Tesis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Magister Filsafat
No. Panggil
I35100
Penerbit Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang.,
Deskripsi Fisik
164 p., 28 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
Carmel, III No.60/T/87
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini