Buku tentang kearifan lokal ini mengupas tentang bagaimana tradisi sebagai bagian kekayaan budaya Indonesia menjadi akar jalan hidup masyarakat lereng Gunung Kelud. Kearifan lokal terutama yang terkandung dalam tradisi ritual sesaji Gunung Kelud adalah keniscayaan moral-etika yang menuntun perilaku sosial-budaya dalam keseharian mereka. Uraian dalam buku ini merupakan contoh sederhana tentang kearifan lokal yang selama berpuluh-puluh tahun oleh masyarakat kita dipandang sebelah mata, bahkan oleh pemiliknya sendiri. Kearifan lokal yang dimiliki masing-masing kelompok masyarakat di Indonesia menjadi ciri keindonesiaan yang majemuk. Sebagaimana yang dikatakan guru bangsa kita, Ki Hadjar Dewantara bahwa bangsa ini akan kuat apabila semua orang Indonesia mampu mempertahankan budaya-budaya lokal yang beragam karena keadaan geografis negara kepulauan kita yang beragam pula. Keelokan pulau, pantai, ngarai, hutan, sungai, gunung, dan berbagai kekayaan alam yang lain di Indonesia adalah warna-warni yang dianugerahkan Tuhan. Perbedaan kondisi alam membawa berbagai ciri kearifan lokal yang membangun mosaik kemajemukan budaya yang harus dijaga. Dengan demikian, pembaca buku ini bisa belajar tentang nilai-nilai yang terkandung dalam setiap tradisi budaya; seperti masyarakat tradisional lereng Gunung Kelud yang terus belajar memaknai kearifan lokal mereka sesuai dengan perubahan zaman.