Paulus hidup selama 57 tahun, namun baru memulainya pada usia 24 tahun; persis Ketika ia mengalami penampakan (vision) dari Kristus yang bangkit di kota Damsyik. Damsyik menjadi turning point. Hidupnya berubah total, drastis, radikal.
Pasca usia 24, Paulus baru menjalani hidup yang sesungguhnya. Perubahan bukan soal selera, melainkan soal inti kehidupan.
Iman menjadi pertaruhan sepanjang hidupnya. Kristus yang bangkit telah mengikatnya, meruntuhkan setiap keyakinan yang ia bangun sejak kanak-kanak.
Seperempat abad pertama memperoleh kemapanan, status, kekuasaan, jaminan hari tua, waktunya disia-siakan, ruh tidak ditemukan, meski reputasinya ekselens.
Jalur hidupnya begitu luar biasa. Tidak pernah takut bermimpi. Mimpi adalah kunci menaklukkan dunia.
Membaca buku ini Anda akan memperoleh inspirasi mengejutkan dari guratan-guratan hidup sekaligus sisi gelap terang hidup Paulus. Seolah-olah Paulus sendiri berbicara kepada Anda: Toleransilah hidupmu sampai pada usia tertentu, untuk kemudian berubah total pada Kristus!