Image of Pengaruh Kristen-Orientalis Terhadap Islam Liberal: Dialog Interaktif Dengan Aktivis Jaringan Islam Liberal

Text

Pengaruh Kristen-Orientalis Terhadap Islam Liberal: Dialog Interaktif Dengan Aktivis Jaringan Islam Liberal



JIL alias Jaringan Islam Liberal merupakan kelompok atau komunitas intelektual Islam yang dalam beberapa hal memiliki pemikiran yang liberal dan sekuler atau biasa juga disebut berbeda. Terutama menyangkut pemikiran keislaman yang oleh kalangan Islam tradisional atau juga modern diyakini merupakan sesuatu yang sudah baku. Misalnya soal sekularisasi, otentisitas Al Our'an ada tidaknya syariat Islam, termasuk juga soal teologi atau keTuhanan, JIL membongkar keyakinan yang telah diyakini selama ini oleh kaum Muslim pada umumnya dengan pemikiran pemikiran yang liberal.
Dalam bagian lain, JIL terlalu lepas kendali. Ia telah terpengaruh oleh pemikiran kaum Kristen dan orang orientalis yang memang telah lama mendorong sekularisasi. Dan sekularisasi merupakan gagasan yang sentral bagi kelompok Islam Liberal yang dikomandoi oleh Ulil Abshor Abdalla ini. Pemikiran yang dikembangkan kelompok JIL ini memang telah lama dikembangkan oleh orang orientalis Barat dan misionaris Kristen yang kemudian kini dilakukan dalam proses sekularisasi dan liberalisasi Islam. Pembongkaran akar-akar ajaran Islam seperti dekonstruksi Al Qur’an dan tafsirnya merupakan pemikiran yang telah memasuki wilayah sensitive dalam keyakinan Islam. Dan JIL melakukan hal itu.
Demikian antara lain apa yang terungkap dalam buku berjudul Pengaruh Kristen Orientalis terhadap Islam Liberal yang ditulis oleh Adnin Armasm,MA ini. Buku ini menampilkan hasil dialog yang dilakukan oleh penulisnya, Adnin Armas, terhadap para aktivis JIL seperti Hamid Basyaib, Taufiq Adnan Amal dan juga Lutfi As Syaukanie, termasuk Ulil Abshor Abdalla dalam sebuah mailing list.
Selain memuat dialog hal-hal yang sensitive masalah Islam, buku ini juga menampilkan makalah dan wawancara mengenai pemikiran yang pernah dimuat dalam situs kelompok JIL. Agenda masa depan Islam Liberal JIL, teologi untuk negara modern, Islam dan keharusan sekularisasi serta pemahaman Islam kaffah, diungkap tuntas dalam buku panas ini.
Penulisnya sengaja menampilkan semuanya, sehingga pembaca diharapkan dapat memperoleh pelbagai pandangan dan argumentasi yang jelas. Apalagi setelah terbitnya buku wajah Liberal Islam di Indonesia oleh kajian Utan Kayu (2002)
Tidak ada Syariat Islam ?
Seperti diungkapkan dalam buku ini, menyangkut dialogi yang dilakukan penulis dan Luthfi As Syaukanie, bahwa menurut Luthfi tak ada syariat Islam. Saya pribadi ‘ kata Luthfi, menganggap bahwa konsep Syariat Islam tidak ada. Itu adalah karangan orang-orang yang datang belakangan yang memiliki idealisasi yang berlebihan terhadap Islam (sama seperti negara Islam, ekonomi Islam, Bank Islam, dan lain-lain)
Semua hukum yang diterapkan dalam masyarakat pada dasarnya adalah hukum positif. Termasuk hukum yang dibelakukan oleh Nabi. Kalaupun sumber konstitusinya berasal dari Al Qur’an, tambah luthfi, hal ini karena Muhammad adalah seorang Rasul. Dan beliau tidak memiliki konstitusi yang lebih baik yang available pada saat itu selain Al Qur’an..
Pada banyak kasus, delik-delik perundangan yang diterapkan Muhammad dan kawan kawannya malah mengambil semangat hukum adat (urf), termasuk dalam kasus rajam, potong anggota badan secara silang, pembakaran manusia (dalam kasus sodomi) dan denda (diyat, yang diambil dari kondifikasi Romawi dan Nabatean). Hanya sedikit yang beliau ambil dari Al Qur’an.
Mengapa ? karena Muhammad sedang berinteraksi dengan manusia, dengan orang Yahudi dan orang-orang tribal Madinah. Selama hukum merupakan refleksi dari dinamika sebuah masyarakat, maka apa yang dipraktekkan oleh Nabi (yang Anda sebut sunnah fi’liyyah) adalah keputusan manusiawi belaka. Tidak ada sesuatu yang istimewa yang harus dianggap sebagai sesuatu yang ‘unik’ Islami.
Apanya yang unik ? Ibadah haji saja, sebut Luthfi, warisan jahiliyyah, zakat warisan Romawi yang direvisi, sholat warisan Daud yang dimodifikasi, dan dalam sistem ekonomi Rasulullah menyetujui semua praktek ekonomi orang-orang Romawi yang saat itu mendominasi hampir semua urusan administrasi dan tata negara, kecuali riba. (orang orang Romawi atau siapa pun sesungguhnya akan berkeberatan jika riba yang dimaksud adalah transaksi merugikan orang lain).
Penulis buku ini Adnin Armas sangat sepakat dengan pendapat Luthfi assyaukanie di atas, Saudara Luthfi, kata Adnin dalam buku ini. Anda terlalu berani untuk menyimpulkan bahwa tidak ada Syariat Islam. Saya masih belum melihat kukuhnya argumentasi Anda. Tolong disebutkan referensi yang menyatakan syariat itu tidak ada agar kita dapat mendiskusikan referensi itu secara mendalam. Saya melihat Rasulullah SAW bukan hanya manusia biasa seperti kita. Saya juga berpendapat bahwa haji tidak dapat dikatakan warisan jahiliyyah, zakat warisan Romawi yang direvisi, sholat warisan Daud yang dimodifikasi, dan sistem ekonomi Rasulullah SAW menyetujui semua sistem ekonomi Romawi, kecuali Riba.
Saya melihat kata Adnin dalam menanggapi pendapat Luthfi, kalaupun ada sedikit persamaan, hal itu tidak berarti tidak adanya nilai fundamental dan nilai yang mendasar. Memang Rasulullah SAW juga membawa risalah yang pernah disampaikan nabi nabi sebelumnya. Sehingga di sini muncul kemiripan. Tetapi tidak sama sekali menafikkan perbedaan yang sangat mendasar. Oleh karena itu, Islam (konsep syahadah dan syariatnya) adalah agama yang baru sama sekali. Bukan tiruan yang diubah sesuaikan. Di sini saya ingat usaha orientalis yang ingin mensosialisasikan ide seperti pengaruh Yahudi dan Kristen sedemikian besar sehingga Islam tidak bisa dianggap superioritas dari agama lain.
Kendati mendapat serangan dan kontraversial, kelompok JIL nampak pede sekali. Bahkan dalam bagian akhir buku ini koordinasi JIL, Ulil Abshor, Abdalla optimis bahwa Islam yang diusungnyalah yang akan berkibar di masa depan. Saya semakin optimis, kata Ulil, bahwa Islam liberal ini akan menjadi maazhab ke depan yang segera akan menggantikan madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali, Ja’fary dan yang lain.


Ketersediaan

I25137-C1I25137My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I25137
Penerbit Gema Insani Press : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
14 x 21 cm / 155 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
979561858X
Klasifikasi
297.7 / ARM / p
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini