Budaya midodareni masih terpelihara dengan baik. Persoalannya, banyak orang, termasuk orang jawa, kurang bahkan tidak memahami makna budaya adiluhung ini. Hal ini bisa dimaklumi karena tidak semua orang Katolik memiliki latar belakang budaya Jawa. Pada sisi lain banyak generasi muda Jawa yang tidak mau (lagi) belajar budaya Jawa. Mereka lebih berminat terhadap budaya asing yang seolah-oleh memiliki nilai lebih luhur daripada budaya sendiri.
Buku ini berisi penjelasan tentang asal usul tradisi midodareni Katolik, tata ibadat midodareni Katolik, dan contoh renungan midodareni Katolik. Midodareni merupakan pintu masuk hidup berkeluarga, maka dalam permenungan juga diingatkan tentang pentingnya memelihara hidup perkawinan dan permenungan HUT perkawinan.
Harapannya adalah semoga dengan hadirnya buku ini selain tradisi midodareni terpelihara di Gereja Katolik, juga menghadirkan berkat Allah sepanjang perkawinan manusia.