Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Perdagangan Lada Abad XVII: Perebutan "Emas" Putih Dan Hitam Di Nusantara
Saat mendengar kata rempah-rempah, orang umumnya akan mengarahkan pikirannya ke Kepulauan Maluku dan Banda. Dan apabila diminta untuk menyebutkan aneka macam rempah-rempah yang berasal dari Kepulauan Maluku dan Banda, maka banyak orang tanpa berpikir panjang akan menyebut lada. Padahal, tempat tumbuh lada bukanlah di Maluku dan Banda, melainkan di bagian barat Indonesia.
Kekeliruan seputar daerah tumbuh lada secara tidak langsung menyiratkan betapa minimnya pengetahuan orang soal rempah-rempah. Hal ini sangat disayangkan, mengingat perdagangan rempah-rempah adalah bagian yang tak terlepaskan dari perjalanan bangsa Indonesia.
Perdagangan Lada Abad XVII: Perebutan “Emas” Putih dan Hitam di Nusantara karya P. Swantoro secara jernih menunjukkan pentingnya memahami sejarah perdagangan rempah-rempah. Dengan data dan interpretasi yang kuat, buku ini mendedah perdagangan lada—komoditas yang nilainya paling tinggi pada masa itu. Lada, yang nilainya setara emas, diperebutkan oleh berbagai pihak, baik badan dagang Eropa maupun raja-raja di nusantara. Namun, perebutan itu bukan hanya menyangkut perdagangan, melainkan juga pemerintahan.
Ketersediaan
I34442-C1 | I34442 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I34442
|
Penerbit | KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) : Jakarta., 2019 |
Deskripsi Fisik |
13 x 19 cm / 107 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9786024810849
|
Klasifikasi |
959.802 / SWA / p
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain