Kapusin (OFMCap = Ordo Fratrum Minorum Capucinorum artinya saudara Dina Kapusin) adalah cabang termuda dari Ordo Fransiskan. Ordo ini berdiri pada tahun 1525 dan pelopornya adalah Pater Mateus dari Bascio (1495-1552). Beliau bercita-cita hendak menegakkan kembali kesederhanaan asli pengikut Santo Fransiskus dari Assisi. Para Kapusin mulai dengan karya merawat para kurban wabah dan mereka tampil dengan mengenakan jubah 'tudung lancip', bersandal, dan berjenggot. Di Indonesia, para Kapusin memulai misinya di Singkawang-Kalimantan sejak tahun 1905 dan di Tanjung Sakti-Sumatera 1911. Pada umumnya misionaris Kapusin yang berkarya di Indonesia berasal dari Belanda, Swiss dan Jerman. Baik di Kalimantan maupun di Sumatera karya Kapusin berkisar pada karya pastoral dan kategorial, yakni sekolah, pertukangan, kursus-kursus, dan merawat orang sakit.
Dalam buku Tali Pengukur Jatuh ke Tanah Permai, penulis P. Leo Joosten, OFM Cap. dengan data-data lengkap mendeskripsikan perjalanan panjang dan penuh tantangan dari para misionaris. Pemaparan secara ringkas 'biografi' dari 142 Kapusin Belanda, Swiss, dan India baik imam maupun bruder yang pernah berkarya di Sumatera menunjukkan keunikan dan kekhasan karya dari setiap saudara Kapusin. Keunikan dan kekhasan mereka menjadi kekayaan luar biasa dalam pengembangan Kerajaan Allah di bumi Sumatera. Buku ini tidak tampil hanya sebagai kumpulan data-data sejarah, tetapi lebih pada penggalian semangat untuk pewartaan Kerajaan Allah untuk masa kini dan pada masa yang akan datang.