Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Persahabatan Menurut Karya Confessiones Agustinus
Persahabatan merupakan sebuah keharusan bagi siapa saja sebab kodrat manusia ialah bersahabat (sosial). Menolak sahabat atau persahabatan adalah sama saja dengan menolak eksistensi diri. Alih-alih mempertahankan diri, orang demikian justru akan menjadi kehilangan dirinya sendiri. Akan tetapi, meskipun kodratnya ialah bersahabat, persahabatan manusia pertama-tama harus didasarkan pada Tuhan yang adalah Kasih. Dengan pendasaran ini, persahabatan akan terarah kepada persahabatan benar dan telah melampaui sekat-sekat fisik seperti asal-usul, agama, paras wajah, dan tingkat perekonomian. Pendasaran yang sama juga harus diperhatikan oleh kaum religius yang memilih hidup bersama dan tinggal dalam satu komunitas dengan orang-orang yang berbeda dari dirinya tetapi disatukan dalam panggilan yang sama. Tuhan harus menjadi dasar serta tujuan dari setiap relasi persahabatan mereka.
Agustinus dari Hippo dalam karya Confessiones-nya memberikan banyak ajaran serta teladan dalam bersahabat. Dia adalah seorang Bapa Gereja yang lahir pada tahun 354. Meskipun demikian, dia pernah membina persahabatan fana sebelum akhirnya dia bertobat dan memberi diri dibaptis. Setelah pertobatan, dia memilih untuk melepaskan persahabatan fana dan menciptakan persahabatan benar. Dia bersama beberapa sahabatnya tinggal dalam sebuah komunitas. Di dalam komunitas itu, mereka saling membagikan kekayaan mereka masing-masing demi pertumbuhan iman. Dari sebab itu, bagi Agustinus persahabatan sudah seharusnya menumbuhkan iman kepada Tuhan serta mengandung sikap pengorbanan atau pemberian diri. Persahabatan benar pada akhirnya akan mengantar setiap sahabat kepada panggilannya untuk mencapai kekudusan seperti yang juga telah dialami oleh Agustinus di dalam Gereja.
Panggilan kepada kekudusan adalah panggilan setiap orang termasuk pada kaum religius. Untuk mencapainya dibutuhkan persahabatan benar sebab tidak mungkin seorang religius dapat hidup seorang diri. Persahabatan benar di antara kaum religius dapat membantu seorang religius tetap setia pada panggilannya untuk mencapai kekudusan atau persatuan dengan Tuhan karena masing-masing sahabat telah disatukan dalam Kasih kepada Tuhan. Oleh karena itu, untuk menciptakan persahabatan benar seorang religius khususnya seorang Karmelit dapat meningkatkan penghayatan doa, persaudaraan dan pelayanan. Di dalam ketiga spiritualitas Karmel ini, telah terkandung pembentukan relasi antara manusia dengan Tuhan dan dengan sesama.
Kata Kunci: Confessiones, Persahabatan Benar, Pemberian Diri, Kekudusan
Ketersediaan
I28765-C1 | I28765 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan Program Strata 1 Filsafat Teologi
|
---|---|
No. Panggil |
I28765
|
Penerbit | STFT Widya Sasana : Malang., 2017 |
Deskripsi Fisik |
101 p., 28,2 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
Carmel, III No.60/205
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain