Allah bukanlah Pribadi yang tuli dan bisu. Ia adalah Allah yang hidup. Ia adalah Allah yang melihat dan memerhatikan penderitaan manusia serta mendengarkan jeritan umat-Nya. Ia selalu terlibat dalam kiprah perjuangan dan pergulatan manusia (Kel 3:7-8). Ia adalah Allah yang Mahahadir, yang selalu ada bersama umat-Nya. Ia adalah “Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan” (2Kor 1:3).
Sejak semula, tindakan belas kasih Allah sangat nyata dalam hidup manusia. Belas kasih-Nya adalah kekuatan Allah yang mendukung, melindungi, meningkatkan, membangun dan menciptakan kembali kehidupan. Kehidupan umat-Nya yang dinodai dan dirusak oleh dosa dibangun dan diciptakan kembali sebagai manusia baru oleh belas kasihan-Nya. Oleh karena itu, berkat belas kasihan Allah, kita telah diselamatkan dan dilahirkan kembali untuk hidup penuh pengharapan (Ef 4:24; 1Ptr 1:3; Tit 3:5).
Buku karya Kardinal Walter Kasper ini dapat menjadi salah satu referensi bagi Anda yang ingin mendalami tentang belas kasih atau kerahiman Allah sekaligus mengalaminya secara pribadi.