Tujuan buku ini ada tiga: pertama, untuk menyajikan teks-teks Sengsara yang penting agar daya Kitab Suci bisa berbicara secara langsung pada pengalaman hidup kita; kedua, untuk menyajikan renungan-renungan tentang setiap perkataan Yesus agar tersingkaplah kebijaksanaan yang terkandung di dalamnya; ketiga, mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sehingga pembaca renungan ini dapat menyesuaikan injil dengan pengalaman hidupnya sehari-hari. Setiap bab dibagi atas lima bagian: Tema, Kitab Suci, Renungan, Saran untuk Bertindak, dan Doa. Tujuan masing-masing bab juga sangat sederhana: untuk menyingkapkan spiritualitas yang dewasa dari peristiwa Sengsara sebagai suatu sumber penghiburan bila kita menghadapi cobaan-cobaan. Dalam arti ini, Doa-doa dari Salib merupakan sebuah buku yang maknanya tidak hanya cocok untuk Masa Puasa, tetapi juga benar-benar melingkupi seluruh masa liturgis sepanjang tahun, di mana dan kapan saja kita mengalami salib. Tujuh Sabda Terakhir dapat ditemukan secara serentak dalam Injil Mateus, Lukas, Markus dan Yohanes. Tak satu pun Injil yang memuat ketujuh-tujuhnya sekaligus. Ketujuh Sabda ini telah dikelompokkan melalui suatu pewartaan tradisional tentang devosi yang mengacu pada teks latin Tre Ore, yang melambangkan TIGA JAM Yesus bergantung di salib. Dengan ini peristiwa-peristiwa Kalvari – oleh cahaya kebangkitan – dapat dimengerti dan dijelaskan maknanya.