Buku "50 Tahun Imam" ini adalah semacam "autobiografi" yang ditulis berkenaan dengan peringatan emas tahbisan imam. Isinya: sejumlah berkas-berkas pengalaman hidup imam selama 50 tahun, tapi dimulai dari haribaan orangtua dan keluarga. Dengan demikian ingin dikedepankan bahwa anugerah
imamat tidak menyangkut satu orang sendiri, melainkan amat banyak orang yang mempunyai
peranan, andil dan kepentingan.
Digambarkan tentang imamat itu sebagai satu anugerah besar Tuhan Allah yang merupakan sebuah misteri, di mana nampak sangat jelas Kasih Allah. Sungguhpun sangat luhur dan mulia imamat itu, namun mengagumkan juga karena meski dihayati dalam kehidupan seorang imam, manusia kecil, yang sering menampakkan kelemahan dan kerapuhan, namun nilai imamat itu tetap suci, takkan mati, abadi. Bahkan imamat itu tak terpisahkan dari sakramen Ekaristi yang amat kudus, sakramen Tubuh dan Darah Yesus Kristus. Imamat itu adalah sebuah alat suci-sakramen-untuk menguduskan dan menyelamatkan manusia. Sebab imam itu "dipilih dari antara manusia, dan ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah" (Ibr 5:1a).
Di mana-mana dan sampai akhir zaman umat manusia akan tetap membutuhkan imamat ini. Itulah sifat-sifat mulia anugerah Imamat, sebuah misteri Kasih Allah.