Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Peranan Kenabian Keluarga Kristiani Di Tengah Gereja
Keluarga kristiani merupakan nabi di tengah dunia dan juga di tengah Gereja. Kehadiran keluarga kristiani di tengah Gereja dan masyarakat merupakan suatu perutusan dari Allah sendiri. Sebagaimana layaknya para nabi dalam perjanjian lama mewartakan Allah dan bahkan menjadi wakil-Nya, demikianlah kiranya keluarga kristiani menjadi wakil Allah di tengah dunia modern ini. Keluarga kristiani merupakan penerus kenabian Yesus Kristus sang nabi agung untuk menyebarluaskan Kerajaan Allah bagi setiap makhluk.
Perkembangan zaman yang amat pesat ini tentunya juga mempengaruhi keluarga kristiani. Perkembangan ini membawa dua dampak sekaligus. Di satu sisi perkembangan memberikan kemudahan bagi siapa pun termasuk keluarga kristiani dalam berbagai hal. Di sisi lain tidak bisa dipungkiri perkembangan ini memberikan dampak negatif khususnya pada semangat kenabian keluarga kristiani. Banyak keluarga kristiani yang sudah malas dalam menjalankan tugasnya dan bahkan tidak jarang banyak keluarga kristiani sudah lupa akan identitas kenabian yang diembannya.
Keluarga kristiani tidak bisa dipisahkan dari Gereja. Bahkan dalam Lumen Gentium
sangat jelas dikatakan bahwa keluarga kristiani merupakan Ecclesia Domestica (Gereja rumah
tangga). Keluarga kristiani merupakan rekan kerja dalam melanjutkan karya kenabian Kristus
sang Nabi Sejati. Oleh sebab itu keluarga kristiani pertama-tama haruslah menjadi tempat bertumbuh dan berkembangnya iman. Keluarga kristiani haruslah menjadi sekolah cinta kasih utama bagi anggota keluarganya. Keluarga seperti Gereja, harus menjadi tempat injil disalurkan hingga memancarkan sinarnya. Dalam familiaris consortio bahkan dikatakan bahwa keluarga kristiani tidak hanya merupakan komunitas cinta kasih dan hidup, namun juga komunitas keselamatan. Keluarga kristiani ambil bagian dari tugas kenabian Gereja universal dengan ciri khasnya sendiri. Tanpa Gereja rumah tangga tidak ada Gereja universal.
Keluarga kristiani tentunya tidak tinggal dalam dunianya sendiri. Artinya keluarga kristiani tinggal dan hidup bersama keluarga-keluarga yang memiliki iman dan kepercayaan yang berbeda-beda. Di tengah situasi ini sebagai nabi, keluarga kristiani haruslah mampu mewartakan imannya melalui kesaksian hidupnya. Kenabian keluarga kristiani haruslah dimulai dari lingkup keluarganya sendiri, bagaimana mereka menghayati hidupnya sehari-hari. Bukan berarti sombong atau memaksakan keyakinan, tapi keluarga kristiani harus menunjukkan imannya kepada orang lain. Hidup dalam cinta kasih seturut ajaran Yesus Kristus akan menjadikan keluarga menjadi keluarga yang bahagia. Dengan sendirinya keluarga-keluarga lain akan melihat dan bukan sesuatu hal yang mustahil kalau keluarga ini akan menjadi teladan bagi yang keluarga lain, Selanjutnya keluarga Kristiani tidak bisa tinggal diam dalam kenyamanannya sendiri. Sebagai nabi, keluarga kristiani harus memberikan hidupnya bagi semua orang. Hal ini dapat dijalankan dengan berbagai bentuk, misalnya menjalin komunikasi dan kerja sama dengan masyarakat, memberi perhatian dan menolong mereka yang membutuhkan bantuan dll. Ketika keluarga kristiani mampu hidup baik dan benar serta menunjukkan cinta Kristus yang diperolehnya melalui Gereja-Nya, maka dengan sendirinya ia sudah menjalankan tugas kenabiannya.
Ketersediaan
I07460-C1 | I07460 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan Program Strata 1 Filsafat Teologi
|
---|---|
No. Panggil |
I07460
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang., 2016 |
Deskripsi Fisik |
77 p., 28 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
Carmel, III No.60/203
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain