Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Desa Dadap: Wujud Bhinneka Tunggal Ika
Kampung Dadap, berbeda dari kampung Kamal dan kampung Sungapan, dan kampung-kampung lain di seluruh daerah Tangerang. Kampung Dadap dibedakan menjadi dua bagian: wilayah yang dihuni golongan asli (pribumi) dan wilayah yang didiami golongan peranakan. Sesudah Indonesia berdaulat istilah "Indonesia asli" menjadi kata-kata umum terutama dalam kehidupan politik dan ekonomi di kota-kota.
Untuk memperoleh kesan secara pribadi tentang desa dan penghuninya, pada suatu hari saya bersama Pak Go mengunjungi desa itu, menemui sejumlah informannya. Dengan cara demikian, desa ini bukan hanya menjadi obyek penelitian melainkan sudah menjadi sepenggal kenyataan yang hidup bagi kami. Kami menjadi bahan tertawaan ketika para petani sambil tertawa menanyakan apakah kami tidak dapat melihat apakah mereka keturunan Tionghoa campuran atau bukan, dan kami turut tertawa sekali kali kami keliru menebak. - W. F. Wertheim
Selalu diajukan pertanyaan mengapa warga nonpribumi tidak boleh membeli tanah, tetapi boleh menjualnya kepada pribumi; miliknya, dan masih banyak pertanyaan lain semacam itu. Pertanyaan-pertanyaan konkret itu meyakinkan saya bahwa studi tentang para petani nonpribumi kiranya dapat menambah pengetahuan kita tentang apa yang disebut masalah minoritas Tionghoa di Indonesia. Pengamatan atas sebuah desa yang didahului penelitian historis bagi saya kelihatannya tidak hanya berguna sebagai tambahan satu aspek masalah Tionghoa yang terabaikan di Indonesia. - Go Gien Tjwan
Ketersediaan
I06005-C1 | I06005 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
I06005
|
Penerbit | Elkasa : Jakarta., 2008 |
Deskripsi Fisik |
15 x 22,5 cm / 304 pg
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9789799836731
|
Klasifikasi |
305.895.1 / TJW / d
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain