Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Gereja Bersama Orang Miskin (Studi Kasus Implementasi Ensiklik "Deus Caritas Est" Dan Motu Proprio "Intima Ecclesiae Natura" Dalam Karya Amal Kasih Gereja Bagi Orang Miskin Di Paroki Hati Kudus Yesus-Kayutangan-Malang Dan Paroki Santo Andreas-Tidar-Malang)
Ensiklik Deus Caritas est dan Motu Proprio Intima Ecclesia Natura adalah sebuah pendasaran untuk perwujudan iman kristiani. Allah adalah kasih dan dari-Nya kita menerima anugerah kasih dalam hidup ini. Pemahaman dan penghayatan yang benar akan cinta sungguh membantu setiap orang kristiani untuk mewujudkan iman dalam tindakan kasih yang nyata. Kesadaran setiap pribadi kristiani menggerakkan mereka untuk melakukan tindakan amal kasih dengan menerima dan merangkul
saudara-saudara yang miskin dan menderita. Kemiskinan adalah potret kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang terus muncul di tengah kemajuan zaman ini. Gereja hidup dan hadir di tengah masyarakat yang miskin dan menderita. Melalui pelayanan kasih, Gereja melaksanakan karya amal kasih di bidang sosial ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Gereja memiliki tanggungiawab untuk melayani orang miskin dan menderita. Mereka bukanlah obyek kasih namun pribadi yang memiliki harkat dan martabat yang luhur. Namun pelayanan kasih hendaknya memberdayakan mereka
untuk mandiri.
Karya amal adalah panggilan diakonia Gereja. Karya amal kasih bebas dari kepentingan pribadi untuk mendapatkan keuntungan dari dana sosial Gereja karena ada bahaya yang harus diwaspadai bahwa adanya gejala penggunaan dana Gereja dengan mengatasnamakan amal kasih bagi orang miskin. Pelayanan amal kasih adalah pelayanan seluruh diri pribadi kristiani untuk sesamanya yang miskin dan menderita. Melalui karya amal kasih Gereja, Pastor Paroki dan segenap petugas pastoral memiliki tanggungiawab yang luhur dan mulia melayani orang-orang miskin dan menderita. Iman akan kasih Allah telah mendorong umat kristiani untuk hidup bersama orang miskin. Kebijakan pastoral untuk pelayanan orang miskin dan menderita menjadi sebuah gerak pastoral yang mencakup konteks orang miskin, sasaran pelayanan, dan strategi yang tepat untuk menolong dan memberdayakan orang miskin. Situasi dan ilustrasi hidup mereka justru menjadi wacana yang memperluas wawasan misi kristiani. Gereja tak bisa mengatakan bahwa Gereja dan para agen pastoralnya telah memberi lebih banyak kepada mereka. Tetapi sebaliknya, Gereja mesti sadar dan mengakui bahwa dalam karya pastoral, Gereja telah menerima banyak hal dari orang-orang miskin, dan hal-hal itu telah memperkaya karya pastoral. Karya amal kasih adalah aksi timbal balik yang berarti saling membangun, saling memberdayakan, saling melengkapi. Wajah pastoral misioner adalah dialog dan kerja sama untuk mewujudkan Gereja yang hidup bersama orang miskin.
Ketersediaan
I04379-C1 | I04379 | My Library | Tersedia |
Informasi Detail
Judul Seri |
Tesis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Magister Humaniora
|
---|---|
No. Panggil |
I04379
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana : Malang., 2016 |
Deskripsi Fisik |
149 p., 28 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
Carmel, III No.60/T/75
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain