Sejak zaman dahulu sampai sekarang, manusia telah berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup mereka. Banyak cara telah diambil oleh manusia untuk sampai pada kebahagiaan, misalnya ada orang yang berpendapat bahwa kekayaan itu dapat membawa kebahagiaan. Ada pula orang berfikir bahwa kebahagiaan itu dapat diperoleh dari jabatan dan popularitas, namun semua pemikiran ini adalah sia-sia belaka sebab manusia mempunyai banyak kelemahan baik dari fisik maupun spirituil. Kelemahan fisik membuat orang tidak bisa menikmati kebahagiaan, ketika ia menderita sakit, tua dan akhirnya meninggal dunia. Sementara itu kelemahan spirituil membuat orang tidak punya rasa puas dalam diri mereka sehingga membuat ia selalu ingin lebih dan yang ada sekarang dan ia akan selalu berusaha lebih keras untuk mendapatkan lebih dan lupa untuk bersyukur akan segala hal yang telah ia terima.
Santo Yohanes dari Salib melalui bukunya Nyala Cinta Yang Hidup memberikan penjelasan bahwa kebahagiaan manusia itu hanya dapat ditemukan dalam Allah. Ketika manusia telah bersatu dengan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, maka ia juga akan dapat merasakan keagungan dan kemuliaan Allah dengan berpartisipasi di dalam-Nya. Namun sebelum sampai pada persatuan itu orang tersebut harus mampu menjadikan Allah sebagai sumber, pusat dan tujuan hidupnya, Ia harus mampu melepaskan diri dari segala hal yang mengikat kebebasannya untuk bersatu dengan Allah dan semua itu tidak akan pernah tercapai tanpa rahmat Allah.