Masih dalam hubungan pada dan kecukupan pangan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa terjadi keprihatinan luar biasa dari para ahli pangan dan pertanian akhir-akhir ini tentang kecukupan pangan. Revolusi hijau berhasil menaikkan produksi pangan dua kali lipat dan mampu menjawab masalah kebutuhan pangan karena pertumbuhan penduduk. Namun setelah itu produksi pada persatuan luas hampir tidak mengalami perubahan. Terjadi stagnasi produksi padi selama 30 tahun setelah revolusi hijau. Sementara pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat.
Di mana Dewi Sri dalam keprihatinan ini? Dewi Sri yang kemudian muncul ternyata SRI (The System of Rice Intensification). Lahir di Madagascar (Afrika), ditemukan oleh Henri de Laulanie, dikembangkan oleh Tefy Sina organisasi LSM lokal, dan mempunyai bapak angkat Batara Guru Cornell University yang kemudian menyebarkan SRI ke seluruh penjuru dunia. Termasuk Indonesia.
SRI mengembalikan pada pada habitat aslinya dan memperlakukan padi secara bijaksana. Suatu pendekatan logis karena padi bukan tanaman air, ekologis karena ramah lingkungan, ekonomis karena tidak butuh sarana produksi baru dan perlu dibeli. Ajaibnya meskipun tanpa input baru, bahkan dengan mengurangi jumlah bibit, mengurangi jumlah air, meniadakan masukan kimia, hasil panen padi SRI (The System of Rie Intensification) malah meningkat tajam.
Meskipun SRI sudah tersebar di kalangan petani, namun jumlah referensi ilmiah tentang SRI jumlahnya sangat terbatas. Buku ini bisa menambah jumlah koleksi referensi SRI yang bagus karena menyajikan secara lengkap.