Setelah reformasi bergulir, masyarakat masih saja kebingungan. Yang di atas semakin jumpalitan di panggung politik yang kian terbuka dan bebas, sementara rakyat kelas bawah makin miskin dan menderita akibat gelombang PHK dan melambungnya harga kebutuhan pokok. Reformasi yang diharapkan bisa merombak berbagai aspek kehidupan, kenyataannya lebih terfokus pada permasalahan politik dan kepentingan kelompok ini dan itu. Rakyat kebanyakan lagi-lagi ditinggalkan.
Bertahun-tahun yang lalu sampai belakangan ini, Kwik Kian Gie telah mengingatkan para pengambil keputusan di negeri ini untuk membenahi sektor perekonomian kita, mencabut aturan-aturan yang menghambat tumbuhnya persaingan bisnis yang sehat dan bebas monopoli, menyehatkan dunia perbankan, dan sebagainya, namun suaranya tak pernah didengarkan.
Gagasan, usulan, dan kritik yang pernah dilontarkan oleh pengarang lewat harian Kompas, kini dikumpulkan menjadi sebuah buku, Gonjang-ganjing Ekonomi Indonesia. Buku ini akan mengajak kita menengok kembali ke berbagai penyebab runtuhnya fondasi perekonomian Indonesia, dan sekaligus menyadarkan kita untuk tidak mengulang kesalahan yang sama, yang pernah dilakukan oleh para pengambil keputusan di negara ini, dan akan sangat berarti dalam kerangka reformasi ekonomi yang sedang dicari format dan polanya.