Keheningan memberikan kedalaman serta daya hidup pada kata-kata. Ungkapan manusia melalui kata-kata mendapat kekuatannya dari prinsip yang menjiwainya, yakni “diam”, keheningan atau silentium. Roh berkarya kalau manusia juga sanggup bersikap tenang dan menantikan Allah. “Dalam keheningan dan kepercayaan terletak kekuatanmu” (Yes 30:15), yaitu kekuatan yang mengantar kepada keutuhan hidup.
Kesunyian, keheningan yang kita alami juga akan mengantar kita untuk berbicara dengan kata-kata penuh daya dan makna, juga kalau kata-kata itu diungkap saat doa. Rasul Petrus berkata, “Kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa” (1Ptr 4:7b).
Buku ini sangat membantu Anda untuk menemukan daya hidup pada kata-kata dan doa Anda, bahkan untuk menemukan Allah yang hadir dalam keheningan.