Image of Empat Hawa Nafsu Orang Jawa

Text

Empat Hawa Nafsu Orang Jawa



Manusia adalah simbolis empat jenis nafsu. Dalam pewayangan digambarkan dalam tokoh sedulur papat lima pancer (Dasamuka, Kumbakarna, Sarpakenaka, dan Wibisana). Watak Dasamuka yang angkara murka melambangkan nafsu ammarah, Kumbakarna merupakan simbol nafsu lawwamah; nafsu yang cenderung mengarah pada keirihatian, Dewi Sarpakenaka seorang perempuan yang mudah tergoda dengan pria tampan mengisyaratkan nafsu supiyah (mulhimah), Keempat, Wibisana adalah pengejawantahan dari nafsu muthmainnah; nafsu jiwa yang tenang, atau nafsu berbuat baik pada orang lain.
Tidak semua nafsu harus diperangi, namun keempat nafsu itu seyogyanyalah dikendalikan. Mengendalikan hawa nafsu bukanlah hal yang sulit, manusia hanya perlu memasuki alam sunyaruri, keadaan yang lerem. Di alam keheningan tersebut, manusia Jawa akan melalui 3 fase, yakni fase ora weruh, ngaku weruh, dan nyata weruh. Selain itu nafsu bisa dikendalikan melalui laku tapa atau semadi.
Bagaimanakah cara manusia melampaui fase-fase itu demi mengendali nafsu-nafsunya? Kapankah seseorang telah dapat disebut Pramana; yakni gambaran orang yang seterang-terangnya, telah jernih penglihatan hatinya serta pangrasa batinnya? Temukan jawabannya di buku ini!


Ketersediaan

I00136-C1I00136My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I00136
Penerbit Narasi : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
13 x 19 cm / 104 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9789791684736
Klasifikasi
181.16 / SUS / e
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini