Image of Pemikiran Kritis Kontemporer: Dari Teori Kritis, Culture Studies, Feminisme, Postkolonial Hingga Multikulturalisme

Text

Pemikiran Kritis Kontemporer: Dari Teori Kritis, Culture Studies, Feminisme, Postkolonial Hingga Multikulturalisme



Saya mengenal penulis sudah cukup lama. Penulis telah lama mengajar dan memperkenalkan sejumlah pemikiran kontemporer terutama di bidang filsafat dan metodologi untuk kajian sosial-budaya baik di lingkungan Universitas Indonesia maupun di sejumlah perguruan tinggi lainnya. Di samping menarik, materi yang disampaikan di buku ini sangat membatu siapa pun yang hendak membaca persoalan-persoalan sosial-budaya kekinian dengan cara kritis. Juga, buku ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya saat ini menerapkan pendekatan lintas disipliner dalam membaca dan menjelaskan berbagai problem sosial-budaya dewasa ini yang sudah berbeda dengan era sebelumnya. - Prof. Dr. Toeti Heraty (Pendiri Program Pascasarjana Filsafat Universitas Indonesia dan Mantan Ketua Bidang Kebudayaan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia)
Buku ini diperlukan untuk memahami pikiran-pikiran yang mendasari kajian sosial-budaya kontemporer. Ia menumbuhkan pada kita urgensi sikap kritis dalam mengelola aliran pengetahuan dan menandaskan pentingnya pendekatan lintas disipliner dalam membaca dan mencermati fenomena sosial-budaya. Buku ini penting dan mutlak dibaca serta dimiliki oleh para mahasiswa, pengajar, pelaksana lembaga dari yang terendah hingga yang tertinggi, atau pun mereka yang peduli dan terpanggil untuk memaknai kehidupan masa kini yang penuh dengan perubahan dan perkembangan masyarakat yang tak mudah ditebak arahnya. - Prof. Riris K. Toha Sarumpaet, Ph.D. (Guru Besar Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia; Ilmuwan sastra;Ketua Departemen Filsafat FIB UI; serta pemerhati dan pembela sastra, budaya dan pendidikan anak.
Jika disimak dan dicermati, di balik selubung objektivitas ilmu pengetahuan, media (massa), kebijakan dan lain sebagainya ternyata di sana terselip berbagai kepentingan. Karena itulah, dalam melihat ilmu pengetahuan, media (massa), kebijakan dan sebagainya dibutuhkan sikap kritis. Menumbuhkan sikap kritis, inilah pesan yang kuat yang dapat dirasakan setelah membaca buku ini. Di samping itu, pesan lainnya, yang juga tak kalah pentingnya, yang bias dirasakan sesudah membaca buku ini, adalah bahwa ilmu pengetahuan sebaiknya memiliki karakter emansipatoris. Artinya, ilmu pengetahuan tidak selayaknya berorientasi pada ilmu semata melainkan mesti juga dapat dipergunakan untuk memperbaiki kondisi (realitas) sosial budaya yang tak adil dan tak manusiawi. - Windo Wibowo (Editor dan Penggiat Kajian Filsafat)


Ketersediaan

I00122-C1I00122My LibraryTersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
I00122
Penerbit RajaGrafindo Persada PT. : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
15,5 x 24 cm / 288 pg
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9789797698546
Klasifikasi
142 / LUB / p
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini